Pelatihan Advokasi GEDSI JET Working Group dan Local Champion Sekolah Setara
Hotel Aston Inn, Rabu, 3 Desember 2025 - Pelatihan Advokasi GEDSI yang melibatkan JET Working Group dan Local Champion Sekolah Setara sukses diselenggarakan pada Rabu, 3 Desember 2025, bertempat di Hotel Aston Inn. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi para pegiat pendidikan, aktivis inklusi sosial, komunitas peduli lingkungan, serta organisasi masyarakat sipil untuk memperkuat kapasitas advokasi berbasis GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) dalam konteks transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai peserta yang mewakili komunitas, sekolah mitra, organisasi lokal, serta Komunitas Relevan lainnya. Dengan latar belakang keahlian dan perspektif yang beragam, pertemuan ini menjadi ruang strategis untuk memperluas pemahaman, meningkatkan kemampuan advokasi, dan memperkuat kolaborasi lintas lembaga GEDSI JET WG NTB.
Pembukaan Kegiatan
Acara dimulai pukul 08.00 WITA dengan sambutan singkat dari panitia pelaksana yang menekankan pentingnya pengarusutamaan GEDSI dalam sistem pendidikan, isu lingkungan, serta upaya mendorong transisi energi yang lebih adil dan inklusif. Panitia menegaskan bahwa pelatihan ini diharapkan tidak hanya menambah kapasitas peserta, tetapi juga memperkuat jejaring aktor-aktor perubahan di tingkat lokal.
Dalam sambutannya, panitia menyampaikan bahwa JET Working Group NTB dan para Local Champion Sekolah Setara memegang peran kunci dalam memastikan nilai-nilai inklusivitas menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan warga adat.
Sesi Penyampaian Materi oleh Mas Haris
Sesi utama dimulai pukul 08.30 hingga 09.30 WITA, yang dibawakan oleh pemateri utama, Mas Haris. Selama satu jam penuh, Mas Haris memberikan materi mendalam tentang konsep dasar advokasi, strategi kampanye berbasis GEDSI, serta pentingnya memahami konteks sosial dan budaya dalam melakukan perubahan kebijakan.
Dalam pemaparannya, Mas Haris menekankan bahwa advokasi GEDSI bukan hanya soal menyuarakan isu, tetapi juga melibatkan proses analisis masalah, pemetaan aktor kunci, penyusunan rekomendasi berbasis bukti, hingga penyampaian pesan yang efektif kepada pengambil kebijakan.
Ia menjelaskan bahwa integrasi GEDSI dalam advokasi berarti memastikan setiap kebijakan mempertimbangkan akses, partisipasi, manfaat, serta kontrol yang setara bagi semua kelompok masyarakat. Hal ini sangat relevan terutama dalam isu pendidikan dan transisi energi, di mana dampaknya sering kali paling dirasakan oleh kelompok rentan.
Selain itu, Mas Haris juga memberikan contoh kasus nyata dari berbagai daerah di Indonesia tentang bagaimana advokasi yang tepat sasaran mampu mendorong perubahan signifikan, mulai dari kebijakan sekolah ramah disabilitas, penguatan kapasitas guru inklusi, hingga peran masyarakat dalam mendukung energi bersih di tingkat desa.
Interaksi dan Diskusi Peserta
Setelah penyampaian materi, sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka. Peserta aktif mengajukan pertanyaan, menyampaikan pengalaman, serta berdialog mengenai tantangan yang mereka hadapi di lapangan.
Beberapa isu yang mengemuka dalam diskusi meliputi:
-
Tantangan sekolah dalam menyediakan fasilitas ramah disabilitas.
-
Kesenjangan pemahaman tentang GEDSI di lingkungan pendidikan.
-
Pentingnya kolaborasi antara komunitas, sekolah, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil.
-
Strategi kampanye yang efektif agar isu GEDSI dapat diterima dan dipahami oleh publik luas.
Diskusi berlangsung hangat dan penuh antusiasme, menandakan tingginya komitmen peserta terhadap isu ini.
Harapan Ke Depan dan Penutup
Di akhir kegiatan, panitia mengajak seluruh peserta untuk terus memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan di lingkungan masing-masing. Para peserta — terutama JET Working Group dan Local Champion Sekolah Setara — diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam program-program sekolah, komunitas, maupun kerja advokasi harian mereka.
Pelatihan ditutup dengan penegasan bahwa perubahan tidak dapat terjadi hanya dari satu pihak. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor, pemahaman mendalam, dan komitmen jangka panjang agar nilai-nilai inklusivitas benar-benar hadir dalam kebijakan, pendidikan, dan pembangunan.
DAFTAR PPT PERSENTASI KELOMPOK ( UNDUH )
DOKUMENTASI VIDEO DAN FOTO ( UNDUH )



Posting Komentar untuk "Pelatihan Advokasi GEDSI JET Working Group dan Local Champion Sekolah Setara"
Posting Komentar